Australia
Uncategorized

Potret Banjir Australia: Empat Orang Tewas dan Puluhan Ribu Lainnya Terisolasi

Pada Mei 2025, wilayah tenggara Australia, khususnya New South Wales (NSW), dilanda banjir besar akibat hujan deras yang terus menerus selama beberapa hari. Bencana ini menyebabkan empat orang tewas dan sekitar 50.000 warga terisolasi. Selain itu, infrastruktur vital seperti jalan raya, jalur kereta api, dan bandara mengalami kerusakan parah, menghambat upaya evakuasi dan distribusi bantuan. Pemerintah setempat dan federal segera meluncurkan operasi penyelamatan dan pemulihan untuk membantu korban dan memulihkan kondisi wilayah terdampak.


1. Kronologi Banjir

Banjir besar ini dipicu oleh sistem tekanan rendah yang bergerak lambat di sepanjang pantai timur Australia, membawa hujan lebat ke wilayah Hunter Valley, Mid North Coast, dan Sydney. Selama periode 19 hingga 21 Mei, beberapa daerah tercatat menerima curah hujan hingga 533 mm dalam dua hari, dengan Taree mencatatkan rekor hujan terbasah sepanjang Mei dalam sejarahnya. Akibatnya, sungai-sungai seperti Manning, Macleay, dan Hastings meluap, menyebabkan banjir bandang yang merendam pemukiman dan infrastruktur


2. Dampak Banjir

2.1 Korban Jiwa dan Terisolasi

Empat orang dilaporkan tewas akibat banjir, termasuk seorang pria yang ditemukan dalam kendaraan yang terendam di dekat Coffs Harbour. Selain itu, seorang pria lainnya masih hilang setelah berjalan di dekat jalan yang terendam pada malam hari sebelumnya. Sekitar 50.000 warga terisolasi akibat banjir, dengan banyak rumah dan fasilitas umum terendam air. Pihak berwenang terus melakukan pencarian dan penyelamatan untuk menemukan korban yang hilang dan membantu warga yang terisolasi.

2.2 Kerusakan Infrastruktur

Banjir menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk jalan raya, jalur kereta api, dan bandara. Beberapa jalur kereta api di Sydney terendam, menyebabkan gangguan transportasi yang signifikan. Bandara Sydney juga mengalami penutupan sementara pada dua landasan pacu akibat genangan air. Selain itu, banyak rumah dan fasilitas umum yang rusak, memerlukan upaya besar dalam pemulihan.


3. Upaya Penyelamatan dan Pemulihan

3.1 Operasi Penyelamatan

Lebih dari 670 operasi penyelamatan telah dilakukan oleh layanan darurat, dengan lebih dari 1.500 insiden dilaporkan. Tim penyelamat menggunakan perahu, helikopter, dan kendaraan khusus untuk mengevakuasi warga dari daerah yang terendam. Pusat-pusat evakuasi telah didirikan untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal.

3.2 Bantuan Pemerintah

Pemerintah federal dan negara bagian NSW telah mengumumkan bantuan darurat, termasuk dana bantuan bencana dan dukungan logistik. Pemerintah juga mengerahkan personel dari Angkatan Pertahanan Australia untuk membantu dalam operasi penyelamatan dan pemulihan. Selain itu, bantuan kemanusiaan dari berbagai organisasi juga telah diterima untuk membantu korban banjir.


4. Tantangan Pemulihan

4.1 Risiko Banjir Susulan

Meskipun hujan telah mereda, risiko banjir susulan tetap ada. Badan Meteorologi Australia memperingatkan kemungkinan hujan lebat lanjutan yang dapat menyebabkan banjir kembali. Oleh karena itu, warga di daerah rawan banjir diminta untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang.

4.2 Kerusakan Lingkungan

Banjir juga menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk erosi tanah, pencemaran air, dan kerusakan ekosistem. Upaya pemulihan lingkungan akan memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan. Pihak berwenang bekerja sama dengan organisasi lingkungan untuk menilai dampak dan merencanakan pemulihan jangka panjang.


5. Pelajaran dari Banjir

Banjir besar ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana dan pentingnya mitigasi perubahan iklim. Para ahli menyatakan bahwa perubahan iklim dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas peristiwa cuaca ekstrem, termasuk banjir. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan infrastruktur yang tahan terhadap bencana.


6. Kesimpulan

Banjir besar yang melanda Australia pada Mei 2025 merupakan bencana alam yang menimbulkan dampak luas, termasuk korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan isolasi warga. Upaya penyelamatan dan pemulihan terus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Namun, tantangan besar masih dihadapi, termasuk risiko banjir susulan dan kerusakan lingkungan. Bencana ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi perubahan iklim untuk menghadapi peristiwa cuaca ekstrem di masa depan.

Baca Juga : Napak Tilas Tragedi 12 Mei 1998: 27 Tahun Reformasi, Cita-cita Masih Belum Tercapai