Obesitas
Uncategorized

Cegah Obesitas, Ahli Gizi Ingatkan Camilan Diberikan Usai Anak Santap Makanan Utama

Obesitas pada anak menjadi masalah kesehatan global yang semakin meningkat. Di Indonesia, prevalensi obesitas pada anak juga menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi obesitas pada anak usia 5–12 tahun mencapai 12,8% pada tahun 2020. Penyebab utama obesitas pada anak adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan ngemil yang tidak terkontrol.

Salah satu kebiasaan yang perlu diperhatikan adalah waktu pemberian camilan. Ahli gizi menyarankan agar camilan diberikan setelah anak menyantap makanan utama. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak merasa kenyang sebelum waktu makan utama, yang dapat mengganggu asupan gizi yang diperlukan tubuh.


Mengapa Waktu Pemberian Camilan Penting?

1. Mencegah Anak Menolak Makanan Utama

Memberikan camilan terlalu dekat dengan waktu makan utama dapat membuat anak merasa kenyang, sehingga mereka menolak untuk makan makanan utama. Padahal, makanan utama mengandung zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika anak tidak makan makanan utama dengan baik, maka asupan gizi mereka akan terganggu.

2. Mengatur Pola Makan Anak

Memberikan camilan setelah makan utama membantu mengatur pola makan anak. Dengan demikian, anak akan terbiasa dengan jadwal makan yang teratur, yang penting untuk menjaga keseimbangan energi dan mencegah obesitas.

3. Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Camilan yang diberikan setelah makan utama dapat menjadi tambahan energi dan nutrisi yang diperlukan tubuh anak. Namun, camilan tersebut harus sehat dan bergizi, seperti buah, sayur, yoghurt, atau kacang-kacangan. Dengan demikian, camilan dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak tanpa menambah risiko obesitas.


Kriteria Camilan Sehat untuk Anak

Ahli gizi menyarankan agar camilan yang diberikan kepada anak memenuhi kriteria berikut:

1. Mengandung Nutrisi yang Dibutuhkan Anak

Camilan harus mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh anak, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Contoh camilan sehat antara lain buah potong, yoghurt rendah lemak, roti gandum dengan selai kacang, atau kacang-kacangan.

2. Tidak Mengandung Gula Tambahan yang Tinggi

Camilan yang mengandung gula tambahan yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya batasi pemberian camilan yang mengandung gula tambahan, seperti permen, kue manis, atau minuman manis.

3. Porsi yang Sesuai dengan Kebutuhan Anak

Porsi camilan harus disesuaikan dengan usia dan kebutuhan energi anak. Sebagai panduan, camilan sebaiknya tidak melebihi 10–15% dari total kebutuhan kalori harian anak. Misalnya, jika kebutuhan kalori anak adalah 1.500 kalori per hari, maka porsi camilan sebaiknya sekitar 150–225 kalori.


Jadwal Pemberian Camilan yang Tepat

Untuk mencegah obesitas, pemberian camilan sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu:

  • Pagi Hari: Sekitar 2–3 jam setelah sarapan pagi.
  • Sore Hari: Sekitar 2–3 jam setelah makan siang.

Dengan demikian, camilan tidak akan menggantikan makanan utama dan anak tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup.


Contoh Camilan Sehat untuk Anak

Berikut beberapa contoh camilan sehat yang dapat diberikan kepada anak:

  • Buah Potong: Apel, pisang, pir, atau semangka.
  • Yoghurt Rendah Lemak: Tanpa tambahan gula.
  • Roti Gandum dengan Selai Kacang: Mengandung serat dan protein.
  • Kacang-Kacangan: Almond, kenari, atau kacang mete.
  • Sayuran Rebus: Wortel atau brokoli.

Penting untuk menghindari camilan yang mengandung banyak gula, lemak jenuh, atau garam berlebih. Sebagai contoh, camilan seperti permen, kue manis, atau makanan cepat saji sebaiknya dibatasi pemberiannya.


Kesimpulan

Obesitas pada anak dapat dicegah dengan pola makan yang sehat dan teratur. Pemberian camilan setelah makan utama merupakan salah satu langkah untuk mencegah anak merasa kenyang sebelum waktu makan utama, sehingga mereka tetap mendapatkan asupan gizi yang diperlukan tubuh. Selain itu, camilan yang diberikan harus sehat dan bergizi, serta sesuai dengan kebutuhan energi anak

Dengan memperhatikan waktu dan jenis camilan yang diberikan, orang tua dapat membantu anak menjaga berat badan yang sehat dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan mereka secara optimal.

Baca Juga : Bos River, Alexander Leishman: Bitcoin Makin Naik Daun di Bisnis Global

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *